Posted by Syamsuddin Rudiannoor, S. Sos
4. Menurut Lukas Parta Koestoro, DEA (Peneliti Arkeologi Maritime),
besi-besi panjang yang tampak pada foto adalah bagian dari engsel pintu
atau jendela. Obyek tersebut adalah engsel jepit yakni dua ruas besi
yang disatukan untuk menjempit daun pintu atau daun jendela yang akan
disanggahnya.
5. Roda beton yang tampak pada foto diperkirakan merupakan bagian
dari suatu peralatan di kapal yang berfungsi sebagai alat pemberat. Pada
crane atau alat derek, roda beton atau balok beton digunakan untuk
menjaga keseimbangan saat digunakan. Jumlahnya tidak hanya satu tetapi
tergantung pada imbangan berat yang diinginkan.
6. Bilah-bilah kayu pada foto diatas merupakan bagian dari tong kayu
dari pohon oak yang tidak terdapat di Indonesia. Tong kayu ini biasanya
digunakan untuk menyimpan minuman seperti bir anggur (wine) sehingga
disebut wine barrel. Para pembuat tong anggur (cooper) memiliki
preferensi menggunakan kayu oak sebagai bahan tong anggur karena
memiliki serat kayu, porositas dan kandungan tanin yang bagus untuk
menghasilkan kualitas minuman yang bagus pula. Terdapat lima hutan di
Perancis yang ditumbuhi pohon kayu French oak dan memiliki kualitas yang
memadai yaitu Allier, Limousin, Nevers, Trancais dan Vosges. Sebuah
barrel anggur terdiri dari bilah-bilah kayu yang dibentuk melengkung
dengan kedua ujungnya rata. Bilah-bilah tersebut dirakit dan dijepit
dengan plaat (lempengan) bulat dari logam sebanyak enam atau delapan
buah. Plaat tersebut biasanya berbahan besi yang dilapis seng (zinc)
khusus untuk tong anggur, sedangkan baja untuk tong whiskey. Agar kedap
air, saat merakit tong anggur terdapat tiga plaat logam yang direkatkan
secara permanen pada tong dengan cara memanggangnya di atas api kecil.
Banyak sedikitnya arang yang dihasilkan oleh pemanggangan tersebut akan
berdampak pada usia dan kualitas minuman anggur dalam tong. Masa pakai
tong anggur adalah lima tahun, setelah itu akan mempengaruhi cita rasa
minuman anggur. Namun dapat juga direstorasi dengan cara mengeruk
lapisan sisa-sisa anggur di dalam tong lalu dibakar atau menambah
lapisan tipis kayu oak di dalamnya. Hal ini dapat memperpanjang usia
tong sampai sepuluh tahun. Setelah masa pakainya berakhir, bilah-bilah
kayu tersebut biasanya dipotong jadi dua untuk digunakan sebagai wadah
penyemaian tanaman. Masyarakat di Indonesia tidak pernah mengenal
teknologi pembuatan dan penggunaan tong kayu tersebut dengan demikian
temuan ini mengindikasikan bilah-bilah bekas tong tersebut memang
sengaja dibawa ke perairan Kapuas dan menjadi bagian penyimpanan
logistik kapal karam tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar