Rabu, 29 Februari 2012

PEMILIHAN PUTRA PUTRI PARIWISATA KABUPATEN KAPUAS 2012

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas kembali akan melaksanakan Pemilihan Putra Putri Pariwisata Tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2012 di Kuala Kapuas.
 
Lomba bersifat terbuka untuk umum sepanjang memenuhi kriteria batas usia, tinggi badan  dan kriteria teknis khusus lainnya.
 
Pemilihan Putra Putri Pariwisata Tingkat Kabupaten Kapuas direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 Maret 2012 dengan ketentuan bahwa waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan dapat berubah sesuai keperluan.
 
Bagi calon peserta yang berkeinginan mengikuti kegiatan dimaksud dapat berhubungan dengan Panitia Pelaksana Lomba atau Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 25 Telepon 0513  22360 Kuala Kapuas.
 
Hal-hal yang berhubungan dengan kepastian tanggal pelaksanaan, tempat lomba dan lain-lain yang bersifat  teknis pelaksanaan lomba dapat ditanyakan langsung kepada Panitia pada alamat tersebut diatas setiap hari kerja pada jam kerja.
 
Demikian pengumuman disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
 
 
Diposkan oleh

PENGUMUMAN LOMBA KULINER 2012

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas akan melaksanakan Lomba Kuliner Masakan Khas Daerah Tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2012 di Kuala Kapuas.

Lomba Kuliner tersebut bersifat terbuka untuk umum dan direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2012.

Bagi calon peserta yang berkeinginan mengikuti lomba dapat berhubungan dengan Panitia Pelaksana Lomba atau Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 25 Telepon 0513  22360 Kuala Kapuas.
 
Kepastian tanggal pelaksanaan lomba, tempat lomba dan lain-lain yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan lomba dapat ditanyakan langsung kepada Panitia di alamat tersebut diatas setiap hari kerja pada jam kerja.
 
Demikian pengumuman lomba ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
 
 
Diposkan oleh

Selasa, 28 Februari 2012

PENGUMUMAN FESTIVAL TINGANG MENTENG PANUNJUNG TARUNG 2012

 
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas kembali akan menggelar Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung Tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2012 di Kuala Kapuas.

Lomba yang akan dipertandingkan dalam festival tahun ini adalah Tari Pedalaman, Tari Pesisir dan Karungut katagori Wajib dan Pilihan.

Pendaftaran peserta telah dibuka sejak tanggal 10 Februari sampai dengan 5 Maret 2012 di Sekretariat Panitia pada kantor Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 25 Telepon 0513  22360 Kuala Kapuas.

Adapun kepastian tanggal pelaksanaan kegiatan dan lain-lain yang berhubungan lomba tersebut dapat ditanyakan langsung kepada Panitia di alamat tersebut diatas setiap hari kerja pada jam kerja.


Demikian  pengumuman ini disampaikan, atas perhatian diucapkan terima kasih.

Senin, 27 Februari 2012

WAKIL KETUA DPRD PROVINSI KALTENG KUNJUNGI SUNGAI PASAH

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Bapak Arif Budiatmo berkenan berkunjung ke kompleks Betang Sungai Pasah di Kelurahan Sungai Pasah, kota Kuala Kapuas Seberang.

Kunjungan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Februari 2012 pukul 14.00 WIB dengan didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Drs. Raden Ledi Karsapati R Mathias, Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Drs. Inar, M. Hum dan Kepala Bidang Pariwisata  Disporabudpar Kabupaten Kapuas  I Wayan Arnatha S, SH.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah dalam kunjungan kali ini didampingi  oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah Dra. Aida Meryati dan Maria Doya, S. Par (kasi).

Dari kunjungan itu didapat informasi bahwa pembangunan kompleks Betang Sungai Pasah diharapkan dapat terlaksana secara tuntas dalam tahun anggaran 2012 dengan dana yang diperlukan sebesar Rp. 2 miliar.

Disamping meninjau pekerjaan pembangunan komplek betang Sungai Pasah oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, kunjungan ini disempatkan menziarahi langsung sandung keluarga milik keluarga besar Bapak Drs. Talinting Erik Toepak, mantan Wakil Bupati Kapuas.

Sebagai mana diketahui sandung ini memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi karena berhubungan langsung dengan betang Sungai Pasah sebagai cikal bakal atau pemukiman pertama yang ada di kota Kuala Kapuas.


BECAK KAPUAS MENYONGSONG MTQ TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012 akan digelar di kota Kuala Kapuas, ibukota kabupaten Kapuas.

Berdasarkan jadual, MTQ  akan dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai 5 Mei 2012.  Even akbar  tingkat provinsi ini akan diikuti oleh seluruh kafilah dari kabupaten / kota se Provinsi Kalimantan Tengah.

Salah satu kegiatan yang terkait dengan kesiapan Kabupaten Kapuas menggelar MTQ ke 26 tahun 2012 Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di kota Kuala Kapuas adalah Pengecatan Massal Becak Kota Kuala Kapuas yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 Februari 2012 pukul 14.00 WIB di halaman Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kapuas.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Kapuas Ir. H Muhammad Mawardi, dihadiri oleh para pejabat tingkat Kabupaten Kapuas, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan para undangan lainnya.

Semoga dengan terselenggaranya kegiatan semacam ini maka keindahan kota Kuala Kapuas akan semakin terdukung dengan berlalu-lalangnya becak-becak yang nyaman dan indah dipandang.


TOLAK BALA DI BUNDARAN BESAR KUALA KAPUAS

Sebagian masyarakat kabupaten Kapuas,  yang dalam hal ini ummat Hindu dan Kaharingan, menggelar upacara Tolak Bala di Bundaran Besar Kuala Kapuas. Ritual ini dilaksanakan sebagai kepedulian atas terjadinya berbagai musibah diantaranta kebakaran pasar beberapa waktu lalu.


Harian Tabengan Palangka Raya (24/1) mengungkapkan,  Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)  dan Majelis Daerah Hindu Kaharingan (MDHK) Kapuas mengelar upacara ritual tolak bala tersebut di Bundaran Besar Kuala Kapuas  pada hari Senin pagi tanggal 23 Januari 2012.


Ketua PHDI Kapuas I Gusti Yasasila menjelaskan, ritual tolak bala dikenal sebagai Bhuta Yatnya, yang bertujuan mendoakan keamanan kota Kuala Kapuas pada khususnya dan Kabupaten Kapuas umumnya agar  terhindar dari berbagai musibah yang tidak diinginkan.


Dia meyakini, melalui ritual ini Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi dan memberikan kemudahan bagi seluruh elemen, termasuk memberi kesempatan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan.


”Memohon keselamatan agar semesta alam ini dihindari dari segala bencana dan  memohon kedamaian serta keselamatan alam semesta ini, beserta isinya,” urai Yasasila.


Dikemukakan, ritual Bhuta Yatnye sebenarnya dapat dilaksanakan umat pada setiap waktu terutama di lingkup keluarga. Namun lantaran adanya persamaan keinginan dan harapan, kali ini dilaksanakan secara bersamaan dan terpusat di tengah Kota Kuala Kapuas.


Sementara itu panitia pelaksana ritual dari MDHK Basir Sulatin mengatakan pihaknya menggelar ritual yang sama namun lebih dikenal dengan Ritual Tantulak Dahiang  (Tolak Bala) yang artinya menolak Sial Kawe Dahiang Baya.  “Dengan memohon kepada Ranying Mahatalla Langit, Sahur Parapah menyertai segala kegiatan dan dengan perantara  sesajen yang dikasih kepada penguasa alam yaitu roh angin, api, air, tanah serta penguasa hutan,” paparnya.


Hadir dalam kegiatan itu antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kapuas I Dewa Gde Oka Ariawan dan  Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kapuas I Wayan Arnatha S, SH.


Kamis, 09 Februari 2012

PAMOR ANGGREK MANTANGAI


Hutan kabupaten Kapuas masih menyimpan banyak kekayaan alam berupa tanaman hias. Salah satu dari yang banyak itu dan mendapatkan perhatian besar adalah anggrek. Dalam posting kami tanggal 3 Januari 2011 dengan judul “ANGGREK KHAS KABUPATEN KAPUAS” kami merilis tulisan Saudara Subhan dengan judul  Anggrek Mantangai .


Pamor anggrek yang secara lokal dinamakan Anggrek Mantangai ini sampai sekarang masih melambung. Bahkan mengoleksi anggrek ini seakan merupakan lagu wajib  bagi penghobi di daerah ini.  Itulah sang idola bagi masyarakat  Kalimantan Tengah “Anggrek Mantangai”. Dan kabarnya harga anggrek Mantangai pernah menembus angka diatas Rp. 5.000.000,- per pot, sungguh sebuah harga yang luar biasa untuk anggrek selevel dendro species daerah sendiri.


Berdasarkan keterangan orang-orang yang memeliharanya, anggrek ini sesuai namanya berasal dari daerah kecamatan Mantangai, kabupaten Kuala Kapuas. Anggrek ini banyak dipelihara masyarakat setempat dan katanya anggrek ini banyak ditemukan di daerah Mantangai ini”.


Sementara itu menurut berita resmi PVT Pendaftaran Varietas Lokal  No. Publikasi : 068/BR/PVL/11/2007 dengan pemohon Bapak A. Teras Narang, SH., Gubernur Kalimantan Tengah, anggrek Dendrobium Mantangai mempunyai penyebaran geografis di Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Selatan.


Berdasarkan paparan dalam http://www.scribd.com/doc/54994245/TAN-HORTI, dengan judul “Beberapa Contoh Tanaman Hias Khas Kalimantan Tengah” yang mengambil referensi dari  www.antaranews.com; www.dephut.go.id; wikipedia.org, “Anggrek Mantangai merupakan salah satu anggrek yang ditemukan di hutan Kalimantan Tengah. Sepintas anggrek berwarna merah muda ini terkesan biasa dan tak seeksotis anggrek Hitam. Namun, keindahan itu akan semakin tampak manakala agak lama menatapi keindahan dan keunikan anggrek tersebut. Dari sumber yang bisa dipercaya, harga anggrek Mantangai pernah menembus di atas Rp 5 juta per pot. Benar-benar sebuah harga fantastis untuk sebuah anggrek nan cantik. Warnanya yang merah muda dengan sapuhan putih dan ungu di sekitar bunganya, membuat anggrek Mantangai seperti menyemburatkan nada-nada keromatisan cinta yang mampu melembutkan hati siapa pun yang menatapnya dalam waktu yang agak lama. Tak heran  bila banyak  juga  yang  ingin mengoleksi anggrek cinta ini”.


Tapi masih akan adakah tersisa keindahan alam semacam anggrek di habitat aslinya kalau kondisi hutan terus merana dan menyedihkan seperti ini?

Rabu, 08 Februari 2012

NEPENTHES KABUPATEN KAPUAS

Kabupaten Kapuas masih menyimpan banyak kekayaan alam berupa tanaman hias. Salah satu dari yang banyak itu adalah adalah Kantong Bakei atau Kantong Semar.
 
Kantong Semar atau  bahasa ilmiahnya Nepenthes sp adalah kekayaan alam yang  mudah dijumpai di hutan Propinsi Kalimantan Tengah. Di Kabupaten Kapuas, tumbuhan alam nepenthes sangat mudah dijumpai di beberapa kecamatan antara lain kecamatan Timpah.
 
Untuk membuktikan mudahnya menjumpai kantong semar di Timpah maka apabila kita melakukan perjalanan darat antara Palangka Raya – Buntok maka di kiri-kanan jalan disepanjang wilayah kecamatan Timpah dapat disaksikan tumbuhan nephentes bergelantungan merayapi pepohonan tepian jalan.
 
Maka untuk sekedar memandangi betapa indahnya Kantong Bakei di Kabupaten Kapuas ditampilkan beberapa foto yang diabadikan beberapa tahun lalu oleh crew BOS (udur BOS) Kalimantan Tengah.
 

KANTONG SEMAR
Klasifikasi ilmiah dari Kantong Semar adalah Kerajaan: Plantae ; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida;  Ordo: Caryophyllales ; Famili: Nepenthaceae ; Genus: Nepenthes. Adapun spesiesnya antara lain Nepenthes edwardsiana, Nepenthes mirabilis, Nepenthes albomarginata, Nepenthes ampullaria, Nepenthes lowii, Nepenthes Burbidgeae, Nepenthes Lowii, Nepenthes Rajah, Nepenthes Villosa, Nepenthes Fusca, Nepenthes Sanguinea, Nepenthes alata, Nepenthes egmae, Nepenthes khasiana, Nepenthes mirabilis, Nepenthes ventricosa, Nepenthes ampullaria, Nepenthes bicalcarata, Nepenthes gracilisdan Nepenthes Maxima dan lain-lain.
 
Kantong semar yang dalam bahasa Inggris disebut Tropical pitcher plant adalah Genus tanaman yang termasuk dalam famili monotipik. Tanaman yang terdiri atas sedikitnya 103 spesies ini mempunyai keunikan karena hampir seluruhnya merupakan tanaman karnivora, pemakan daging. Selain karnivora juga memiliki keunikan pada bentuk, ukuran dan corak warna kantongnya. Karenanya tidak sedikit orang yang memeliharanya. Namun keberadaan kantong semar (Nepenthes) di habitat aslinya justru terancam kepunahan. Bahkan juni 2009 silam, LIPI mengumumkan beberapa spesies kantong semar (nama spesiesnya dirahasiakan) sebagai tanaman paling langka di Indonesia.
 
Kantung Semar tumbuh tersebar mulai dari Australian bagian utara, Asia Tenggara hingga Cina bagian selatan. Selain itu  Nepenthes  sp juga terdapat di Madagaskar, KaledoniaBaru, India dan Sri Lanka. Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki ragam spesies terbanyak. Sedikitnya terdapat 64 spesies kantong semar di Indonesia. Dari jumlah tersebut 32 jenis terdapat di Borneo (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam), 29 spesies terdapat di Pulau Sumatera, 10 jenis di Pulau Sulawesi, 9 jenis di Papua, 4 jenis di Maluku dan 2 jenis di Jawa. Di Indonesia, sebutan Kantong semar berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
 
Tumbuhan ini mampu hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, pegunungan, hutan gambut, hutan meranggas, gunung kapur hingga padang savana. Tumbuhan sebagian besar hidup secara empifit yaitu menempel pada batang atau dahan pohon lain dengan panjang batang mencapai hingga 20 meter. Sementara kantong semar yang hidup di daerah savana umumnya hidup  terestrial, tumbuh tegak dengan panjang batang kurang dari 2 meter.
 
Pada umumnya, tumbuhan karnivora ini memiliki sulur pada ujung daunnya. Sulur ini dapat termodofikasi membentuk kantong yaitu alat perangkap yang digunakan untuk menangkap memangsanya seperti serangga dan kodok. Kantong ini sendiri secara keseluruhan terdiri atas lima bentuk yaitu tempayan, oval, silinder, corong dang pinggang. Tumbuhan karnivora ini termasuk jenis flora berumah dua. Artinya tiap tanaman hanya memiliki satu jenis kelamin bunga. Jadi untuk bisa menghasilkan keturunan, si Karnivora ini musti melakukan perkawinan silang. Hal itulah yang menyebabkan banyak terdapat species  Nepenthes yang terlahir dari hasil persilangan alami. Kantong semar juga dapat berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan tunas.
 


Kantong Semar yang Karnivora
Sewaktu daun masih muda kantong pemangsa pada  Nepenthes tertutup, lantas membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang menggan yang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh. Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu. Organ itu berwarna merah serta mampu menebarkan aroma manis. Warna bibir Kantong Semar yang merona serta beraroma manis itu akan memikat dan membuat lengah calon mangsa. Binatang yang terpikat akan tergelincir masuk ke dalam kantung antara yang licin. Cairan asam (enzim proteolase) yang berada dalam kantung tengah lalu mencerna tubuh mangsa itu. Tubuh mangsa naas itu kemudian diolah menjadi garam Posphat dan nitrat yang kemudian diserap oleh kantong Semar. Tidak semua jenis Kantong Semar memiliki mangsa favorit yang sama. Semut adalah menu kesukaan bagi Nepenthes mirabilis namun ada juga yang menyukai rayap seperti Nepenthes albomarginata. Ada pula species katung semar yang ³vegetarian´ alias tak suka menyantap daging tetapi melalap guguran dedaunan dari tumbuhan yang berada di atasnya (Nepenthesampullaria). Bahkan ada Kantung Semar yang menyukai kotoran burung (Nepenthes lowii).

Kantong Semar yang Semakin Langka
Kantong Semar termasuk tumbuhan langka dan beberapa jenis (non hibrida) mendekati kepunahan. Dari 386 jenis fauna Indonesia yang terdaftar dalam kategori³ terancam punah oleh IUCN, beberapa spesies Kantong semar berada di dalamnya. Bahkan LIPI mengumumkan beberapa spesies Kantong semar (untuk menghindari perburuan, nama spesiesnya dirahasiakan) sebagai tanaman paling langka di Indonesia. Karenanya tanaman ini dilindungi berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya, juga Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
 
Covention of  International Trade in Endangered Species (CITES) mengategorikannya dalam Appendix-1(2 spesies) dan Appendix-2. Kelangkaan Kantong Semar ( Nepenthes) antara lain disebabkan oleh pembukaan hutan, kebakaran hutan, dan eksploitasi untuk kepentingan bisnis. Yang terkadang membuat kita miris, konon, lantaran kekurang pahamanan tidak sedikit masyarakat yang mengeksploitasi Kantong Semar untuk kepentingan bisnis dengan mengambilnya di alam bebas kemudian menjualnya dengan harga mulai dari 25 ribu rupiah. Sebuah harga yang sangat tidak sebanding dengan kelangkaan flora ini.
 
(Referensi  www.antaranews.com; www.dephut.go.id; wikipedia.org)