Senin, 21 November 2011

FILM DOKUMENTER "TIWAH DI MANUSUP TAHUN 1947"



Kami peminat kebudayaan daerah Kalimantan Tengah bersyukur karena tanpa diduga dapat menyaksikan sebuah film dokumenter "kuno" di Youtube yang berjudul :
Manusup sebagai lokasi film dokumenter berada di Kabupaten Kapuas tepatnya di kecamatan Mantangai dan berada sekitar 25 kilometer dari Kuala Kapuas, tidak seberapa jauh dari desa Lamunti. 
Dalam film terlihat dengan jelas suasana desa di Borneo pada tahun 1947 dengan keyakinan "Kaharingan"-nya, juga profil dan karakter manusia-manusia Dayak pada masa itu yang secara sosial sudah berada pada peradaban yang "tinggi"
Kenapa orang Dayak Ngaju pada saat itu dikatagorikan berperadaban tinggi? Karena ditengah-tengah agama animisme dan dinamisme "Kaharingan" yang mereka anut, kehidupan keseharian yang mereka jalankan ternyata dengan berpakaian kain "baju lengkap" , "berkebaya"  dan "berkopiah/lawung/tanggui/topi".
Sementara aksesoris yang melambangkan mereka adalah orang Dayak Ngaju tergambar dengan adanya pria yang memakai "kopiah" yang ditengah-tengahnya berdiri tegak bulu-bulu burung "Tingang".
Dengan fakta ini jelas bahwa sejak zaman kolonial Belanda ternyata orang-orang Dayak Ngaju tidak ada yang "bertelanjang" walau pun kehidupan mereka masih terjajah dan miskin.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar