Senin, 26 Maret 2012

PAWAI OGOH-OGOH DI BASARANG SAMBUT HARI RAYA NYEPI 2012

Image
Pada hari Kamis sore tanggal 22 Maret 2012, masyarakat Hindu di Kabupaten Kapuas khususnya warga Banjar Kertawana desa Basarang Jaya, kecamatan Basarang, melaksanakan prosesi Pawai Ogoh Ogoh menyongsong datangnya Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1934. 

Image
Arak-arakan ini dimulakan di Pura Jagatnata desa Basarang Jaya, Jalan Trans Kalimantan ruas Kuala Kapuas – Palangka Raya Km 9.5.  

Image

Berdasarkan keterangan Bapak I Wayan Arnatha S, SH, Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kapuas yang juga Sekretaris Forum Komunikasi Ummat Beragama (FKUB) Kabupaten Kapuas, “Arak-arakan Ogoh-ogoh sudah menjadi tradisi ummat Hindu sebelum Hari Raya Nyepi. “

Image

Pada momen ini ummat Hindu melaksanakan kegiatan Mecaru atau Penyucian Buana Agung dan Buana Alit untuk menghadapi hari raya Nyepi, dengan kegiatan : Amati Geni atau Tidak Menghidupkan Lampu/Api, Amati Lelanguan atau Tidak Bepergian dan Amati Pekarya atau Tidak beraktivitas / bekerja.

Image

Dengan melaksanakan pawai Ogoh ogoh sebagai upacara pengusiran roh-roh jahat dan puasa dari tiga pantangan diatas maka ummat Hindu menyambut Hari Raya Nyepi dengan segala kehikmatan.

Image
Untuk Kabupaten Kapuas, selain pawai ogoh-ogoh yang diselenggarakan di Basarang, kegiatan yang sama juga dilaksanakan oleh ummat Hindu di Kecamatan Kapuas Kuala.

Image
Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1934, kiranya Tuhan Yang Maha Esa IdaSang Hyang Widi Washa senantiasa memberkati amal ibadah kita semua.

Image
Ternyata kegiatan Pawai Ogoh-Ogoh oleh ummat Hindu di Basarang mampu menarik perhatian pengunjung di luar ummat Hindu sehingga even semacam ini merupakan aset budaya yang layak dikembangkan bagi kepariwisataan di Kabupaten Kapuas.

Minggu, 25 Maret 2012

PERANG LALUHAN 2012


Puncak pamungkas hari jadi ke-206 kota Kapuas dan Hari Ulang Tahun ke-61 Pemerintah Kabupaten Kapuas diperingati dengan ritual tradisional suku Daya Ngaju Kuala Kapuas berupa perang air yang dikenal luas sebagai Laluhan. 

Diantara tamu luar daerah yang hadir dan tampak duduk di antara undangan adalah Wakil Bupati Barito Selatan ibu Satya Titik Atiyani Djoedir. 


Perang Laluhan Tahun 2012 dilaksanakan di tempat yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni di dermaga Danau Mere Kuala Kapuas pada hari Rabu siang tanggal 21 Maret 2012.


Dalam Laluhan tahun 2012 ini Wakil Bupati Kapuas Suraria Nahan, Ketua Pegadilan Negeri Kuala Kapuas, Dandim 1011 Kuala Kapuas Letkol Moch Erwansyah dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Drs. Raden Ledi Karsapati R Mathias berada di atas Kapal Laluhan dan terlibat perang yang seru melawan Bupati Kapuas H Muhammad Mawardi, Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Robert L Gerung, Kapolres Kapuas Wisnu Putra, Kajari Kapuas, para Asisten, Kepala Dinas dan para pejabat lainnya yang berada di dermaga Danau Mare.


Tradisi perang bersenjatakan tombak batang suli ini berlangsung meriah dan sangat seru serta cukup mengundang antusias masyarakat. Paling tidak kegiatan ini memperoleh liputan yang cukup luas dari  wartawan foto dan media televisi.


Setelah perang dengan saling lempar batang suli berjalan selama 25 menit maka peperangan pun berhenti. ”Berhenti-berhenti! Perang telah usai. Kita damai,” teriak salah seorang peserta laluhan. Dengan usainya kegiatan perang-perangan ini maka Kapuas beserta seluruh peserta Laluhan tampak puas dengan kegiatan yang digelar hari ini.

RITUAL BALIAN MAMAPAS LEWU KAPUAS 2012


Pada hari Selasa tanggal 20 Maret 2012 dilaksanakan Balian Mamapas Lewu Kapuas. Kegiatan dimulai oleh Panitia Pelaksana di Balai Basarah di Jalan Melati Kuala Kapuas. 

Selesai seremonial kegiatan dilanjutkan dengan Balian Mamapas Lewu Kapuas Tahun 2012 dipimpin oleh Basir, Demang dan para pemangku Hindu Kaharingan kota Kuala Kapuas. 



Hadir dan ikut serta dalam ritual tahunan ini Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Drs. Raden Ledi Karsapati R Mathias, Mantan Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Drs. Talinting Erick Toepak, Kepala Bidang Pariwisata Disporabudpar Kabupaten Kapuas I Wayan Arnatha S, SH, Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Kapuas Kristina Darmalia, SE, Kepala Bidang Olah Raga Disporabudpar Kabupaten Kapuas Suwarno M, Spd, M. Ag dan  para pejabat lainnya.  



Selesai ritual dirampungkan selanjutnya para peserta Balian Mamapas Lewu bergerak secara konvoi untuk berkeliling kota Kuala Kapuas menuju Kantor Bupati Kapuas di Jalan Pemuda Km 5,5 Kuala Kapuas. 


Di kantor Bupati Kapuas para basir dan damang yang menyelenggarakan balian mamapas lewu memasuki ruang kerja yang ada guna melakukan ritual sesuai tata cara Kaharingan.

Setelah melaksanakan ritual di kompleks kantor Bupati selanjutnya rombongan bergerak menuju kompleks Betang Sungai Pasah dan melaksanakan kegiatan di sana. 


Kemudian rombongan kembali bergerak secara konvoi menuju kota Kuala Kapuas dengan tujuan akhir rumah jabatan Bupati Kapuas.


Selasa, 20 Maret 2012

HUT KABUPATEN KAPUAS 2012

Profil

Nama Resmi : Kabupaten Kapuas
Ibukota : Kuala Kapuas
Provinsi : Kalimantan Tengah
Batas Wilayah : Utara: Kabupaten Barito Utara dan Provinsi Kalimantan BaratSelatan: Laut JawaBarat: Kabupaten Kotawaringin Timur
Timur: Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Barito Selatan

Luas Wilayah :
14,999 Km2
Jumlah Penduduk :
328.514 Jiwa (Tahun 2004)
Wilayah Administrasi : Kecamatan: 12, Desa:127, Kelurahan: 14
Website : http://www.kapuas.go.id    



SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA KABUPATEN KAPUAS
Penduduk asli Kabupaten Kapuas adalah Suku Dayak Ngaju yang terdiri dari 2 (dua) suku yaitu:
1. Suku Oloh Kapuas - Kahayan, bermukim di daerah bagian hilir dan tengah sungai Kahayan dan Kapuas.
2. Suku Oloh Ot Danum, bermukim di bagian hulu sungai Kahayan dan Kapuas.
Secara Antropologis, Suku Dayak di Kalimantan termasuk data rumpun Melayu Tua (Proto Maalayid) yang hidup berkelompok dan menganut kepercayaan agama leluhur (Acientenisme).
Sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 saat kedatangan pasukan Australia yang bertugas melucuti senjata Jepang dibawah pimpinan Kolonel Robson yang ikut membonceng rombongan orang Belanda dari organisasi bersenjata NICA di bawah pimpinan Mayor Van Assenderp. Sebelum pasukan Australia meninggalkan Banjarmasin (24-10-1945) pihak NICA telah menyusun Administrasi Pemerintahan untuk wilayah Berneo Selatan dibawah pimpinan Residen Abley.
Sampai awal Desember 1945 pihak belanda belum menjamah daerah Kapuas sekalipun Instruksi mereka telah disampaikan kepada para Pejabat Indonesia yaitu para mantan Guncho (Kepala Distrik) di Kuala Kapuas dan Kuala Kurun untuk melakukan tugas Pemerintahan sebagaimana biasa dan untuk pertama kalinya Pihak Pejabat setempat (Hoofd Van Plaatselijk Bestuur) pada masa sebelumnya dijabat oleh seorang Belanda, Gezaghebber ataupun Kontrolir di tempat yang bersangkutan.
Pada tanggal 17 Desember 1945 pihak Belanda/NICA datang langsung ke Kuala Kapuas dengan melewati perlawanan rakyat oleh Haji Alwi di sekitar Kilometer 9,8 Anjir Serapat.
Pada tahun 1946 dengan mantapnya kekuasaan Belanda di Kalimantan, daerah Kapuas sedikit dimekarkan dengan membentuk onderdistrik baru yaitu onderdistrik Kapuas Hilir beribukota Kuala Kapuas, onderdistrik Kapuas Barat beribukota Mandomai, onderdistrik Kapuas Tengah beribukota Pujon, onderdistrik Kahayan Tengah beribukota Pahandut, onderdistrik Kahayan Hilir beribukota Pulang Pisau dan onderdistrik Kahayan Hulu berbukota Tewah.
Pada akhir tahun 1946 (tanggal 27 Desember 1946) di Banjarmasin terbentuk Dewan Daerah Dayak Besar, yaitu suatu Badan Pemerintah Daerah yang meliputi Apdeling Kapuas Barito (tidak termasuk landschap Kotawaringin) atas dasar Zelfbestuurs Regeling (Peraturan Swapraja) tahun 1938, sebagai Ketua adalah Groeneveld (eka Asisten Residen), Wakil Ketua Raden Cyrillus Kersanegara dan Sekretaris Mahir Mahar. Ini adalah Dewan yang pertama terbentuk di Kalimantan.
Pada tahun 1948 diadakan pemilihan anggota Dewan Dayak Besar dalam system pemilihan bertingkat yaitu tiap 100 orang pemilih menunjuk seorang Kepala Pemilih, yang secara langsung memberikan suaranya terhadap calon yang dimajukan. Hasil pemilihan, terpilih sebagai Ketua Haji Alwi, Wakil Ketua Helmuth Kunom, Sekretaris Roosenshoen. Anggota Badan Pengurus Harian adalah Markasi dari Sampit, Barthleman Kiutn dari Barito, Adenan Matarip dan E.D. Tundang dari Kapuas.
Pada bulan Januari 1950 Dewan Daerah Dayak Besar resmi tergabung dalam Wilayah RIS menjadi Daerah Bagian dari Republik lndonesia Serikat. Namun dalam situasi ini rakyat menuntut menghendaki suatu Negara Kesatuan, bukan Negara Federasi hasil Kompromi pihak Belanda sebagaimana dalam peristiwa sebagai berikut.
1. Resolusi dari gabungan Empat Partai (PNI, SKI, Pakat Dayak dan Parkondo) tanggal 5 Pebruari 1950 Daerah Dayak Besar tergabung dengan Republik Indonesia bukan Daerah Bagian RIS.
2. Tanggal 21 Maret 1950 terjadi Demonstrasi menuntut pembubaran Dewan Daerah Dayak Besar di bawah pimpinan Mochran Ali dan Helmuth Kunom  keduanya anggota Senat RIS.
3. Tanggal 1 April 1950 rapat raksasa di Kuala Kapuas mengambil Keputusan mengirim 3 orang utusan (A.A. Samat, Abuzarin dan Sukimin Mustawiradji) ke Yogyakarta dalam rangka penyampaian suara rakyat yang menuntut pembubaran Dewan Daerah Dayak Besar, namun tidak jadi berangkat.

Pada tanggal 14 April 1950 atas dasar tuntutan rakyat dimaksud dengan didasari keyakinan sendiri untuk memenuhi aspirasi rakyat, pihak Dewan Daerah Dayak Besar menentukan sikap peleburan diri secara resmi kedalam Negara Republik Indonesia.
Dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor C.17/15/3 tanggal 29 Juni 1950 menetapkan tentang Daerah-daerah di Kalimantan yang sudah tergabung dalam Republik Indonesia dengan Administrasi Pemerintahannya terdiri dari 6 Daerah Kabupaten yaitu Banjarmasin, Hulu Sungai, Kota Baru, Barito, Kapuas dan Kotawaringin serta 3 Daerah Swapraja yaitu Kutai, Berau dan Bulongan.
Pada akhir tahun 1950 Kepala Kantor Persiapan Kabupaten Kapuas Wedana F. Dehen memasuki masa pensiun dan diserahkan kepada Markasi (Mantan Anggota Dewan Daerah Dayak Besar). Kemudian pada bulan Januari 1951 Markasi diganti oleh Patih Barnstein Beboe. Pada hari Rabu tanggal 21 Maret 1951 di Kuala Kapuas dilakukan peresmian Kabupaten Kapuas oleh Menteri Dalam Negeri dan sekaligus melantik para anggota Dewan Perwakilan Rakyat-Daerah Sementara yang terdiri dari wakil Partai Politik dan Organisasi non-Politik dari Masyumi, Parkindo, PNI, Muhammadiyah dan lain-lain. Pada saat itu Bupati belum terpilih dan sementara diserahkan kepada Patih Barnstein Baboe selaku Kepala Eksekutif.
Pada awal Mei 1951 Raden Badrussapari diangkat selaku Bupati Kepala Daerah Kabupaten Kapuas yang pertama, pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 1951 oleh Gubernur Murdjani atas nama Menteri Dalam Negeri. Oleh masyarakat Kabupaten Kapuas setiap tanggal 21 Maret dinyatakan hari jadi Kabupaten Kapuas dan bertepatan dengan peresmian Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas.
Dalam sejarah proses perkembangan Pemerintahan, kehidupan masyarakat dan pembangunan di Daerah Kabupaten Kapuas, sudah tentu banyak suka duka dan pahit getirnya yang dialami mengingat kondisi letak Wilayah Kabupaten Kapuas 34.800 km2 (3.480.000 Ha) yang sebagian besar berupa hutan, sungai-sungai besar/kecil, rawa/genangan air, pantai/laut, penduduk yang tipis, permukiman terpencar-pencar tidak merata dan mata pencaharian penduduk adalah bertani/berladang itupun masih berpindah-pindah.
Pada tahun 2003 Kabupaten Kapuas telah dimekarkan menjadi 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas sebagai kabupaten induk dengan ibukota Kuala Kapuas terdiri atas 12 kecamatan, Kabupaten Pulang Pisau dengan ibukota Pulang Pisau terdiri atas 6 kecamatan dan Kabupaten Gunung Mas dengan ibukota Kuala Kurun terdiri atas 6 kecamatan.
Upaya mengatasi berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi di daerah ini secara pasti adalah dengan bekerja keras. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa berkat kerja keras Pemimpin Pemerintah Daerah maupun Pemimpin Pemerintah Pusat, sampai saat ini Kabupaten Kapuas dapat kita bangun dan akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat.

 

Arti Logo


1.
DASAR

Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 12 Tahun 1976 tanggal 4 Oktober 1976
2.
MATERI LAMBANG DAERAH

Lambang Daerah Kabupaten Kapuas terdiri dari:

a.
Dasar Lambang berwarna hijau tua.

b.
Bahtera "BANAMA TINGANG" berwarna hitam.

c.
Kepala Burung, menghadap ke kanan

d.
Perisai/Telabang dengan warna Merah Putih

e.
Bintang Pancasila dengan warna kuning emas

f.
Tikar anyaman rotan berwarna kuning.

g.
Lukisan 3 gelombang masing-masing berwarna biru laut.

h.
Untaian padi berwarna kuning emas.

i.
Bunga kapas berwarna kuning emas.

j
Pita pengait berwarna kuning emas.
3.
ARTI MATERI DARI LAMBANG

a.
Warna dasar berwarna hijau tua berarti keadaan alam daerah yang berupa hutan belantara maupun macam tumbuhan lainnya yang bermanfaat bagi penduduk.

b.
Bahtera Burung Tingang melambangkan Pemerintah Daerah yang kokoh, kuat, bijaksana dan berwibawa.

c.
Bahtera Burung menghadap ke kanan, melambangkan Negara Hukum, keadilan dan kebenaran serta kejujuran yang berlaku dalam Pemerintah tersebut.

d.
Perisai/Telabang berwarna Merah Putih, melambangkan kebudayaan yang berkepribadian Khas Indonesia.

e.
Bintang Pancasila berwarna Kuning Emas, melambangkan Pemerintah yang berdasarkan kepada Pancasila dan dalam satu wadah yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

f.
Tikar anyaman rotan merupakan kerajinan tangan dan sekaligus melambangkan kebudayaan daerah.

g.
Tiga Gelombang, melambangkan tiga sungai besar yang mengalir di kapuas yang merupakan urat nadi penghidupan dan perekonomian masyarakat dan merupakan sumber rejeki yang murah dan abadi.


Kamis, 15 Maret 2012

LOMBA WISATA KULINER KABUPATEN KAPUAS 2012


Pemerintah Kabupaten Kapuas yang dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas menyelenggarakan Lomba Wisata Kuliner Tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2012 di Kuala Kapuas.


Lomba Wisata Kuliner Tahun 2012 yang diselenggarakan di Gedung Wanita “Lawang Kameloh” Kuala Kapuas ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-206 kota Kuala Kapuas, Hari Ulang Tahun Pemerintah Kabupaten Kapuas yang ke-61 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-40 Tingkat Kabupaten Kapuas.


Pelaksanaan Lomba Wisata Kuliner ini juga merupakan persiapan Kabupaten Kapuas guna mengikuti Festival Budaya Isen Mulang Tahun 2012 yang akan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Mei 2012 di Palangka Raya.


Berdasarkan penilaian Dewan Juri yang terdiri dari Ibu Aida Meryati, SH, Ibu Komalasari J Djudae Anom dan Ibu Rusmini Asie maka para pemenang lomba wisata kuliner tahun 2012 tingkat Kabupaten Kapuas yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Maret 2012 adalah :


Katagori Masakan:
Juara I  Dharma Wanita Persatuan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas.


Juara II Wanita Islam Kabupaten Kapuas.
Juara III Bhayangkari Kabupaten Kapuas.
Juara IV Dharma Wanita Persatuan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kapuas.


Juara V Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapuas.
Juara VI Tim Penggerak PKK Kecamatan Kapuas Kuala.


Sedangkan untuk Katagori Kudapan terdiri dari :
Juara I  Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapuas.
Juara II Dharma Wanita Persatuan Kesatuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kapuas.


Juara III Dharma Wanita Persatuan Inspektorat Kabupaten Kapuas.
Juara IV Dharma Wanita Persatuan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas.


Juara V Bhayangkari Kabupaten Kapuas.
Juara VI Ibu-ibu PDAM Kapuas Kuala.


Diucapkan selamat dan sukses kepada para juara.

FESTIVAL BUDAYA TINGANG MENTENG PANUNJUNG TARUNG 2012

 
 Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas kembali menggelar Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung Tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2012 di Kuala Kapuas pada tanggal 7-9 Maret 2012 yang lalu.
 
Kegiatan yang sepenuhnya diselenggarakan di Gedung Kesenian Gandang Garantung Kuala Kapuas ini terdiri dari Pra Kegiatan/Technical Meeting tanggal 7 Maret 2012, Kegiatan Lomba tanggal 8 dan 9 Maret 2012, sekaligus diakhiri dengan Acara Penutupan dan Pembagian Hadiah bagi para Juara.
 
Dalam Festival Tingang Menteng Panunjung Tarung tahun 2012 ini katagori perlombaan yang dipertandingkan adalah Tari Pedalaman, Tari Pesisir dan Karungut Putra Putri untuk katagori Wajib dan Pilihan.
 
Dari hasil pertandingan Lomba Tari Pedalaman diperoleh susunan pemenang sebagai berikut :
Juara I  Sanggar Tari Riak Nyalong Kuala Kapuas.
Juara II Sanggar Tari Tingang Menteng Pahunjung Tarung Kuala Kapuas.
Juara III Sanggar Tari SMA Negeri 1 Kuala Kapuas.
 
Adapun hasil pertandingan Lomba Tari Pesisir adalah :
Juara I  Sanggar Tari Riak Nyalong Kuala Kapuas.
Juara II  SMP Negeri 4 Selat
Juara III Sanggar Tari Tingang Menteng Pahunjung Tarung Kuala Kapuas.
 
Dengan terselenggaranya Festival Budaya Tingkat Kabupaten ini maka Kabupaten Kapuas sudah dipandang bersiap diri menyongsong Festival Budaya Isen Mulang Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012 yang akan dilaksanakan tanggal 19 – 23 Mei 2012 di Palangka Raya.

Rabu, 14 Maret 2012

KEPASTIAN JADUAL DAN PERSYARATAN PEMILIHAN PUTRA PUTRI PARIWISATA KABUPATEN KAPUAS 2012


PEMILIHAN PUTRA PUTRI PARIWISATA
    KABUPATEN KAPUAS 2012


WAKTU PENDAFTARAN  15- 30 MARET 2012 SETIAP HARI KERJA PADA JAM KERJA.

TEMPAT PENDAFTARAN :  1. BIDANG PARIWISATA /KEBUDAYAAN DISPORABUDPAR KABUPATEN KAPUAS.   2. SALON ACHY, JLN  A YANI (SAMPING ARSILA BAKERY) KUALA KAPUAS.


KONTAK  TELEPON DISPORABUDPAR  KABUPATEN KAPUAS     0513   22360 KONTAK PANITIA : ERLIANSYAH  NARPAN M APOI   0852 4997 4806     DAN  ACHY  SALON   0852 4805 7973.


TECHNICAL MEETING  1 APRIL 2012  PUKUL  15.00 WIB DI GEDUNG KESENIAN GANDANG GARANTUNG KUALA KAPUAS.

MALAM UNJUK BAKAT 2 APRIL 2012 PUKUL  19.00 WIB S/D SELESAI DI GEDUNG KESENIAN GANDANG GARANTUNG KUALA KAPUAS.

MALAM GRAND FINAL 3 APRIL 2012 PUKUL  19.00 WIB S/D SELESAI DI GEDUNG KESENIAN GANDANG GARANTUNG KUALA KAPUAS.


      


PEMILIHAN PUTRA PUTRI PARIWISATA
    KABUPATEN KAPUAS 2012

Ketentuan umum peserta Pemilihan Putra Putri Pariwisata Kabupaten Kapuas Tahun 2012 :
  1. Pemilihan untuk katagori Putra dan Putri.
  2. Usia minimal 17 tahun dan maksimal 23 tahun.
  3. Tinggi badan minimal putra 170 cm dan putri 165 cm.
  4. Menguasai bahasa daerah dan bahasa Inggris aktif.
  5. Menguasai salah satu seni daerah (tari, lagu, musik, olahraga tradisional dll)
  6. Menguasai pengetahuan umum  (politik, sosial, ekonomi, budaya, teknologi, kemasyarakatan, informasi, pariwisata dan kepribadian  dll).
  7. Penilaian berlaku perorangan.
  8. Belum pernah menjadi juara pertama.
  9. Belum menikah.
  10. Berbadan sehat dengan Surat Keterangan Sehat dari Dokter / Puskesmas setempat.
  11. Foto Close Up dan seluruh badan ukuran 4 R.
  12. Fotokopy KTP / Kartu Pelajar / Kartu Mahasiswa yang berlaku.
  13. Menyiapkan 2 kostum untuk Malam Unjuk Bakat dan Malam Grand Final.
  14. Satu pasang hasil terpilih akan dikirim mengikuti Pemilihan Tingkat Provinsi.
Keterangan lebih lanjut hubungi Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas, Jalan Jendral Ahmad Yani No. 25 Kuala Kapuas, telepon 22360 atau Contact Person Panitia.

Panitia Pelaksana